Kamis, 01 Juni 2017

Gili Trawangan Never Ever Get Bored Part I

Okay.. yuks mari kita berangkat.. .. ..

Gili Trawangan session I kami yaitu pada tanggal 19 Juli 2015, tepatnya 2 hari setelah Hari Raya Idul Fitri 2015. Tujuan kami ke Lombok memang untuk silaturahmi ke rumah saudara sih.. (#alesan) padahal memang pengen jalan-jalan.

Sore  sekitar pukul 15.00 WITA kami tiba di Pasific Beach Cottage di Jl. Raya Senggigi - KM 8, Senggigi, Lombok, Indonesia.



Nuansa cottage sangat terasa dengan adanya bangunan seperti pondok atau rumah-rumah kecil di daerah dekat pantai. Yups.. buka pintu kamar langsung bisa lihat pantai dengan pasir putihnya. Hotel ini juga memiliki fasilitas swiming pool dekat pantai, jadi setelah berenang kita bisa langsung yoga atau joging di pinggir pantai. Harga per malam hotel ini antara Rp. 400.000 – Rp. 5.000.000,-



Esok paginya kami naik taxi menuju Gili Trawangan. Kenapa naik taxi?  Ini memang pertama kalinya kami mengunjungi Lombok, jadi tidak ada bayangan sama sekali kami harus menggunakan taxi ataupun travel dan perjalanan ke Gili Trawangan inipun rencana dadakan. Taxi tersebut adalah taxi yang kami pakai dari bandara menuju hotel. Bapak supir taxi menawarkan taxinya untuk disewa. Esok paginya tanpa pikir panjang menghubungi taxi tersebut. Karena mungkin bapaknya mikir sekarang taxinya jadi mobil travel, jadi semua logo taxi di copot. Serasa nyewa sedan mewah berwarna biru #mwihihik :p


Ada dua jalan alternatif yaitu jalur Pusuk dan jalur Pantai Senggigi. Untuk rute berangkat kami pilih jalur Pusuk dan pulangnya jalur Pantai Senggigi. Perjalan jalur Pantai Senggigi dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal memakan waktu lebih lama yaitu ± 35 KM atau ± 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan, jalannya lebar dan mulus dengan pemandangan pantai dan angin sepoi-sepoinya, sedangkan jalur Pusuk yang ± 29 KM atau ± 50 menit perjalanan menggunakan kendaraan. Kalau jalur Pusuk perjalanan lebih singkat namun jalanannya sempit dan berkelok-kelok dengan pemandangan pepohonan yang dihuni monyet-monyet karena memang jalur ini adalah perbukitan.



Sampailah kami di pintu masuk bangsal, eits.. yang dimaksud bangsal disini bukan kamar yaa.. ataupun “bangsal 13” yang horor. Bangsal disini adalah pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh Koperasi Angkatan Laut Kabupaten Lombok Utara. Penyeberangan dibuka setiap hari yaitu mulai pukul 08.00 WITA dan tutup pada pukul 17.00 WITA. Lama perjalanan dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan sekitar 40 menit menggunakan kapal kayu  dan sekitar 7 menit menggunakan kapal cepat (fast boat). 


Biaya penyeberangan menggunakan public boat adalah Rp 15.000/orang untuk sekali jalan. Namun kita bisa menyewa/ mencharter perahu ke Gili Trawangan dengan tarif Rp 500.000 untuk sekali jalan dan Rp 950.000 untuk pulang pergi. Ketika membeli tiket penyeberangan, maka petugasnya akan meminta dan mencatat nama calon penumpang. Kemudian petugas akan memberikan karcis dan penumpang yang akan menyeberang dikelompokkan sesuai dengan warna karcisnya (maksudnya adalah penumpang yang memiliki warna yang sama akan berada pada kapal yang sama juga). Warna karcisnyapun beragam yaitu putih, kuning, hijau, biru dan pink.


Sampailah kami di Gili Trawangan sekitar pukul 14.00 WITA. Di pintu masuk kita akan langsung disuguhi pemandangan semacam pasar tradisional, disitulah pusat perbelanjaan dan pusat kuliner Gili Trawangan. Karena cuaca sangat terik kami memutuskan untuk ngemil gelato atau es krim rendah lemak.



Kurang afdol ya.. kalau sudah sampai di Gili Trawangan tapi kita tidak jalan-jalan kelilingpulau. Untuk alat transportasi di Gili Trawangan kita dapat menggunakan sepeda ataupun cidomo (delman). Tarif sewa sepeda per hari di Gili Trawangan berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 75.000 dengan kondisi sepeda yang tentunya masih bagus (Kalau sepedanya terlihat tidak begitu bagus tapi masih bisa dipakai kita bisa menawar harga sampai Rp. 10.000 saja). Sedangkan untuk berkeliling menggunakan cidomo, tarifnya berkisar antara Rp. 75.000 – Rp. 100.000 untuk sekali jalan dan sebuah cidomo dapat memuat hingga 6 orang penumpang.



Pengen sekali rasanya kami bersepeda keliling pulau, tapi apa daya kami harus segera menyeberang kembali ke kota karena penyeberangan akan segera ditutup dan kami tidak memesan penginapan di Gili Trawangan. See you again Gili Trawangan, kami sangat menikmati keindahanmu. Next time kami akan jalan-jalan lagi mengelilingi pulaumu (janji) J